Rabu, 19 Januari 2011

HUTANG JANGKA PANJANG, SAHAM DAN OBLIGASI

A. PENGERTIAN HUTANG DAN HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang adalah kewajiban untuk menyerahkan uang, barang, atau memberikan jasa kepada pihak lain dimasa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi yang telah terjadi sebelumnya atau hutang adalah sejumlah dana yang diterima dari kreditur. Jika perusahaan membeli barang secara kredit,berarti mempunyai sejumlah utang kepada kreditur.
Hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun atau hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Hutang jangka panjang timbul
saat skala operasional perusahaan berkembang atau dalam membangun suatu perusahaan dibutuhkan sejumlah dana.

B. JENIS – JENIS HUTANG JANGKA PANJANG
Secara garis besar hutang jangka panjang digolongkan pada dua golongan yaitu :
1. Hutang Hipotik
Adalah hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan hutang.
2. Hutang Obligasi
Adalah hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat - surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut.
C. SAHAM
Dalam pengertian umum, saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek – aspek penting bagi perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya berkaitan dengan kepemilikan saham.Pendapat lain Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.

JENIS – JENIS SAHAM

a. Saham Preferen adalah saham yang memiliki kekhususan terutama dalam pembayaran deviden dan hak suara yang lebih bila dibandingkan dengan pemilik saham biasa.

Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
• Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
• Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
• Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Kelebihan saham preferen
1. Bahwa pembayaran dividen atas saham preferen relative lebih fleksibel dibandingkan dengan bunga utang.
2. Ketidak mampuan pembayaran dividen kepada pemegang saham preferen tidak berakibat terlalu buruk dibandingkan dengan ketidak mampuan membayar bunga utang yang dapat diancam kebangkrutan.
3. Penggunaan saham preferen akan dapat meningkatkan degree of financial leverage.


Kelemahan utama penggunaan saham preferen adalah
1. Biaya modal setelah pajak yang tinggi dibandingkan dengan biaya modal dari utang, karena dividen saham preferen dibayarkan setelah pajak atau tidak dapat dipergunakan sebagai pengurangan pajak.
2. Sudut pandang investor adalah saham preferen tidak memiliki hak untuk memaksakan pembayaran dividen.

Kepemelikan saham dalam hal ini bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu
a. Individu
b. Instansi atau organisasi

Startegi Investasi Saham
a. Strategi Pasif
- Strategi beli atau tahan
Investor membeli saham dan melalukan penahanan sampai pada suatu saat yang tepat untuk melakukan aksi
- Index Funds
Merupakan gabungan dari dana segbar dan dana pension yang akan digunakan dalam pasar dan merupakan duplikasi dari indeks dalam pasar
b. Strategi Aktif
- Pemilihan Sekuritas
Perlunya melaksanakan seleksi dalam saham adalah untuk mendapatkan hasil terbaik dari permainan saham yang akan dibeli, melalui cara langsung untuk mendapatkn informasi atau menyerahkan pada perusahaan sekuritas.

b.Saham Biasa adalah sebuah piagam yang berisi aspek – aspek penting bagi perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya berkaitan dengan kepemilikan umum.
Karakteristik Saham Biasa sebagai berikut:
• Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
• Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
• Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

Kelebihan saham biasa adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang saham biasa.
2. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.
3. Saham biasa kurang beresiko bagi perusahaan apabila dibandingkan sumber pembiayaan lainnya baik saham preferen maupun hutang jangka panjang. Dari segi investor saham biasa memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi karena sangat tergantung pada besarnya keuntungan sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferen yang relatif kecil.
4. Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas, mendapat tambahan kas dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan.
5. Perusahaan semakin transparan dan semakin banyak pihak yang ikut mengamati kegiatan perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke publik berarti perusahaan tersebut menjadi milik publik.

Sedangkan kelemahan saham biasa adalah sebagai berikut :
1. Dengan menjual saham biasa akan mengancam kendali yang dipegang pemegang saham mayoritas.
2. Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar.
3. Timbulnya Agency Problem yang meningkatkan Agency Costs karena adanya konflik antar kelompok seperti pemilik perusahaan, manajer atau pengelola usaha, dan karyawan
D. OBLIGASI
Obligasi adalah instrumen utang jangka panjang dalam kontrak surat obligasi dimana ada pihak yang mendapatkan bunga dan membayar kembali utang yang dilakukannya. Pendapat lain Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal (nilai pari/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.

Jenis-jenis obligasi
• Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
• Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.
• Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
• Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
• Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation-Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds.
• Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestik bruto.
• Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), collateralized mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation (CDOs).
• Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur. Pertama adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk "tranches"[2]. Senior tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi.
• Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
• Obligasi atas unjuk adalah merupakan sertifikat resmi tanpa nama pemegang dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.ref>Eason, Yla (June 6, 1983). "Final Surge in Bearer Bonds" New York Times. Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.[3]
• Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat.
• Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.
• Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.
• Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu dimana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi .
• Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang

Jenis obligasi di Indonesia
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.

Jenis obligasi dan tarifnya
Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
o Atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).
o Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
o Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.

Strategi dalam obligasi
1. Strategi pasif
Merupakan strategi di mana inverstor bertindak tidak aktif dalam mencampuri perdagangan, dan harga telah ditentuka sebelumnya sengan meninggalkan portofolio sebagai variabel kontrol
2. Imunisasi – Strategi Hybrid
Merupakan strategi dalam memproteksi portofolio terhadap resiko dengan membatalkan 2 komponen yaitu risiko harga dan risiko tingkat reinvestasi
3. Strategi aktif
Merupakan strategi yang dirancang untuk menghasilkan keuntungan tambahan melalui aktivitas perdagangan.


Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.
1. Keuntungan menarik obligasi
Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga tidak mempengaruhi manajemen.
2. Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan kepada pemegang saham.
3. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain :
1. Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian
2. Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusagaan.

Senin, 10 Januari 2011

BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN TELEPON

A. RESPON UNTUK PANGGILAN TELEPON MASUK
1. ISTILAH DAN PENGERTIAN KOMUNIKASI
Bahasa Latin yaitu communicatio yang artinya sama makna

Menurut para ahli:
1. Wilbur Schramn
Komunikasi berarti sama maksudnya, jika kita mengadakan komunikasi dengan suatu pihak maka kita menyatakan gagasan untuk memperoleh kesamaan dengan pihak lain mengenai suatu objeK tertentu.
2. Willian C. Himstreet
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu melalui suatu sistem biasa baik dengan simbol – simbol, sinyal – sinyal, maupun perilaku
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (hubungan kontak)

2. UNSUR - UNSUR KOMUNIKASI
1. Komunikator
2. Komunikan
3. Pesan (Message)
4. Media
5. Umpan Balik (Feed Back)

3. MACAM – MACAM ALAT KOMUNIKASI DAN ALAT KOMUNIKASI KANTOR
a. Tradisional (asap, api, kentongan, lonceng)
b. Modern (Akoptika, Grafika, Elektronik)

4. SYARAT KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
•Persepsi
•Ketepatan
•Kredibilitas
•Pengendalian
•Kecocokan / keserasian

5. DASAR – DASAR TELEKOMUNIKASI
a. Asal kata = tele + komunikasi
b. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1989
c. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

6. BENTUK TELEKOMUNIKASI
•Untuk umum
•Bukan untuk umum

7. Unsur Sistem Telekomunikasi
•Terminal
•Transmisi
•catudaya
•switching

8. Cara menangani telepon
• Melayani keinginan penelpon
1. Listen to the caller
2.Offer help
3. Don’t put on hold
4. Answer to the question
5. Offer sugestion
6. Not to be transferred from one person to another
7. To talk to some one who knows what they are doing
8. A fast respon
9. Couteous service
10. Correct information

• Mengendalikan sikap si penelpon
1. Assertive (tegas)
ciri cirinya:
1. Penelpon cepat memperlihatkan kekuasaannya
2.Menuntut pelayanan yang cepat

cara mengendalikan:
1. bersikap pasif
2. perhatikan dengan akrab dan sopan
3. segeralah memberikan jawaban
4. jangan kesal
2. Aggressive / irate caller
cara mengendalikan:
1. berikan penelpon simpati dan pengertian
2. akuilah kebenaran mereka
3. janjikan kalau anda akan melakukan tindakan perbaikan dan melakukannya segera
4. berikan ia saran

3. Pasive
- mudah dilayani
- biasa melakukan hubungan telepon
- sudah berpengalaman
- jarang mendesak
- biasa menerima pelayanan yang memuaskan


4. Mengancam
•CIRI – CIRI
1. Bahasa penelpon tidak santun
2. Penelpon tidak mau menyebutkan identitas diri
3. Penelpon menggunakan nada tinggi
4. Kata – katanya tidak bersahabat

•CARA MENGHADAPI
1. Tenang
2. Hati – hati dan waspada
3. Tanya keperluannya, darimana, ada yang bisa dibantu
4. Jangan dihubungkan ke pimpinan
5. Jangan terpengaruh
6. Pesan dicatat dengan tepat dan benar

B. MELAKUKAN PANGGILAN TELEPON

1. PERCAKAPAN TELEPON
Adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang pelanggan dengan memakai fasilitas pesawat telepon.

2. PERCAKAPAN TELEPON BERDASARKAN JARAK YANG DITUJU
a. PERCAKAPAN LOKAL
Adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pos (pesawat) telepon yang terletak dalam satu daerah lingkungan pelayanan lokal.
Untuk melakukan panggilan tidak menggunakan kode wilayah percakapan tetap bisa berlangsung dengan baik .

b. PERCAKAPAN INTERLOKAL (SLJJ)
Adalah percakapan yang terjadi antara dua daerah telepon yang berbeda , yang berjarak lebih dari 25 KM. Percakapan Interlokal sering disebut Saluran Langsung Jarak Jauh (SLJJ). Untuk melakukan panggilan wajib menyertakan kode wilayahnya.

c. PERCAKAPAN ATAR BANGSA (INTERNASIONAL)
Adalah percakapan dua orang atau lebih dengan menggunakan pesawat telepon yang letaknya berbeda negara.
Cara menggunakan telepon SLI:

a. Menekan tombol awalan Internasional 00
b. Menekan kode negara
c. Menekan kode wilayah
d. Menekan nomor telepon yang dituju

3. MERENCANAKAN PANGGILAN TELEPON
Rencana adalah persiapan awal sebelum melakukan sesuatu. Keuntungan perencanaan panggilan yaitu terarah , Efisien , efektif.

4. TANDA TELEPON HARUS DI AKHIRI
a. Pastikan pesan sudah disampaikan
b. Percakapan sudah sedikit menyimpang
c. Segera akhiri percakapan dengan ucapan terima kasih

PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN

A. PENGERTIAN PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
Perencanaan adalah suatu proses yang kontinyu. Proses perencanaan pembangunan dapat dimulai dengan formulasi kebijakan – kebijakan pembangunan yang efektif untuk mencapai tujuan – tujuan pembangunan, kemudian diikuti dengan berbagai langkah – langkah kegiatan untuk merealisirnya.
Proyek pembangunan adalah unit terkecil daripada aktivitas investasi dengan kegiatan saling terkait untuk mencapai suatu hasil tujuan tertentu (product goal) dalam suatu jangka waktu tertentu.
Perencanaan proyek pembangunan adalah kebijakan – kebijakan efektif dari unit terkecil sampai terbesar untuk mencapai tujuan tertentu dalam batas waktu yang telah ditentukan.
B. UNSUR – UNSUR PROSES PERENCANAAN
1. Dalam perencanaan sudah diperhatikan kapasitas administrasi bagi pelaksanaannya.
2. Proses perencanaan tetap mengandung unsure kontinuitas dan fleksibitas.
3. Mengusahakan perencanaan dapat seoperasionil mungkin.
4. Adanya sistem pengendalian pelaksanaan pembangunan yang mengusahakan keserasian antara perencanaan dan pelaksanaan.
5. Adanya sistem pelaporan dan evaluasi dalam perencanaan

C. MACAM – MACAM PERENCANAAN
Perencanaan dalam pembangunan dapat dikelompokkan dalam 3 (Tiga) kategori yaitu:
a. Perencanaan Jangka Panjang
Adalah pedoman penyusunan rencana jangka menengah.
b. Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan ini disusun dalam rangka perspektif jangka panjang.
c. Perencanaan Tahunan
Adalah bagian dan peralatan dalam melaksanakan rencana jangka menengah dengan menyusun kebijaksanaan dan program kegiatan yang lebih konkrit. Selain itu, sebagai pedoman pengarahan kegiatan dan perkembangan yang harus ditempuh dan perlu disesuakan setiap tahun pelaksanaan.
D. PROGRAM DAN PROYEK PEMBANGUNAN
Salah satu kegiatan penting dalam perencanaan pembangunan adalah perencanaan program-program dan proyek-proyek. Perencanaan proyek-proyek merupakan batu bata daripada seluruh tembok rencana. Baik atau buruknya suatu rencana tergantung sekali daripada perencanaan proyek-proyeknya. Di sinilah direncanakan unit terkecil dari kegiatan usaha perencanaan. Suatu program yang dapat dianggap baik seringkali mempunyai unsur inovatif, adanya suatu inisiatif baru, pendekatan eksperimental dan aplikasi gagasan-gagasan baru. Dengan demikian program tersebut memang bersifat pembangunan.
Keadaan-keadaan yang merupakan hambatan-hambatan atau kelemahan-kelemahan dalam masyarakat, sering ditanggulangi dengan suatu program. Memulai suatu program, dapat menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat, kemudian mengembangkan motivasi, kegairahan dan inisiatif. Demikian pula relatif memudahkan mendapatkan sumber-sumber pembiayaan. Dalam suatu proses perencanaan atau suatu usaha pembangunan secara berencana, program-program ini hendaknya merupakan bagian-bagian yang mendukung suatu rencana investasi. Perumusan rencana investasi itu sendiri sering dilakukan secara sektoral.
Suatu program pembangunan yang baik harus mempunyai paling sedikit ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tujuan yang dirumuskan secara jelas.
2. Penentuan peralatan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Suatu kerangka kebijaksanaan yang konsisten dan atau proyek-proyaek yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan program seefektif mungkin.
4. Pengukuran dengan ongkos-ongkos yang diperkirakan dan keuntungan-keuntungan yang diharapkan akan dihasilkan program tersebut.
5. Hubungan dengan kegiatan-kegiatan lain dalam usaha pembangunan dan program pembangunan lainnya. Suatu program pembangunan tidak berdiri sendiri.
6. Berbagai upaya di bidang manajemen, termasuk penyediaan tenaga, pembiayaan dan lain-lain untuk melaksanakan program tersebut.
Program-program pembangunan tersebut terbagi atas proyek-proyek pembanguan. Tetapi adakalanya, dengan ketiadaan suatu rencana pembangunan yang menyeluruh diadakan pula proyek-proyek secara sendiri-sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Adakalanya proyek-proyek dibentuk hanya dalam rangka penerimaan bantuan luar negeri. Pada umumnya proyek-proyek diselenggarakan di bidang-bidang transpor, industri, konstruksi dan lain-lain, namun pada akhir-akhir ini proyek-proyek dapat dilakukan untuk hampir segala kegiatan pembangunan. Dalam rangka pembangunan perencanaan maka kecenderungan proyek-proyek sebagai bagian daripada program-program pembangunan lebih berlaku.
Beberapa ciri umum suatu proyek antara lain:
a. Proyek lebih menekankan kepada tujuan – tujuan yang lebih dekat.
b. Seharusnya kegiatan usaha untuk mencapai tujuan proyek tidak berlaku terus – menerus
Sesuatau proyek seharusnya merupakan kegiatan yang tidak berlaku terus-menerus (non repetitive). Pencapaian tujuannya tidak dapat dilakukan melalui kegiatan rutin suatu badan pemerintahan. Proyek dapat berarti pembanguan sesuatu hal baru misalnya pendirian pabrik, pembuatan jembatan, pembikinan sekolah dan sebagainya. Tetapi juga dapat bersifat perluasan misalnya perluasan kapasitas pabrik, tambahan peralatan laboratorium dan lain-lain. Kecuali itu juga dapat berupa rehabilitasi atau pembaharuan misalnya rehabilitas dan pembaharuan perkereta-apian.
Di dalam perencanaan proyek-proyek tahap-tahapnya hampir menyerupai pentahapan pada perencanaan pada umumnya.
a. Tahap pertama adalah perencanaan yang meliputi identifikasi perlunya suatu proyek berdasar penelaahan keadan secara obyektif, serta hasil survey dan feasibility study.
b. Penyusunan program proyek. Dalam tahap ini disusun jaringan kegiatan kerja beserta jadwal waktunya serta rencana pembiayaannya secara wajar.
c. Implementasi proyek. Seperti telah dikemukakan terdahulu maka perlu diberi perhatian terhadap apakah kegiatan berupa konstruksi, rehabilitasi, perluasan dan perbaikan serta operasi.
d. Tahap evaluasi dan pengawasan. Pelaksanaan proyek harus juga diikuti secara terus-menerus, dinilai pelaksanaannya serta mungkin perlu diambil tindakan korektif dalam rangka mencapai tujuanya.
Dalam perencanaan proyek-proyek perlu dilakukan penilaian atau evaluasi atas dasar-dasar sebagai berikut.
1. Evaluasi ekonomis. Antara lain penilaian berdasar analisa biaya dan manfaat (cost benefit analysis).
2. Evaluasi teknis. Di sini dipertanyakan apakah suatu proyek sehat dan feasible dilihat dari segi teknis dan engineering.
3. Evaluasi finansial. Di sini diperkirakan biaya-biaya secara wajar daripada proyek.
4. Evaluasi pemasaran. Di sini diperhatikan masalah pemasaran daripada produksi dan jasa yang dihasilkan.
5. Evaluasi organisasi. Di sini diperhatikan permasalahan bentuk dan struktur organisasi yang bagaimana paling tepat untuk melaksanakan proyek yang baik.
6. Evaluasi manajemen. Di sini permasalahannya adalah apakah ada cukup tenaga pimpinan bagi pelaksanaan proyek.
E. PENERAPAN DI INDONESIA
Di Negara berkembang diusahakan dengan pengendalian program dan proyek yang penyajian dan penelaahannya dimonitor dalam operation room. Suatu laporan tentang kemajuan yang seragam, lengkap dan mutakhir mengenai berbagai program dan proyek pemerintahan dikumpulkan dan disajikan di dalam bentuk yang sederhana tetapi dapat dipakai. Selain itu, Perencanaan proyek-proyek pembangunan ini dituangkan dalam suatu project form yang juga dimaksudkan sebagai dokumen pembiayaan. Di Indonesia hal ini dilakukan melalui pengisian Daftar Isian Proyek atau DIP.
Dalam pelaksanaan proyek-proyek perlu perhatian kepada manajemen proyek-proyek, hubungan antara proyek-proyek dengan badan-badan pemerintahan, cara dan pelaksanaan pengaturan penyediaan biaya, permasalahan kontrak-kontrak pemborongan dan pembelian, aspek-aspek teknis dan perburuhan serta pemenuhan terhadap syarat-syarat pengawasan. Suatu network plan berdasar prinsip-prinsip CPM (Critical Path Method) ataupun teknik PERT (Programme, Evaluation and Review Technique) membantu pelaksanaan proyek-proyek.
Perhatian utama perlu diberikan kepada perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek yang terkait dalam satu program pembangunan. Oleh karena seringkali proyek-proyeknya menjadi wilayah kewenangan pelaksanaan antar Departemen. Keserasiannya benar-benar diperlukan untuk menjamin keberhasilan pencapaian tujuan Program Pembanguan tersebut. Dalam hal ini juga termasuk perhatian kepada masalah proyek-proyek konsortium, yaitu proyek yang dibangun oleh dan dibiayai dari berbagai macam badan-badan usaha.
SUMBER:
1. Tjokroamidjojo, Bintoro. 1974. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
2. http://www.scribd.com/doc/36045930/Manajemen-Proyek-Pembangunan-New